Sejarah Kesuksesan Manchester United

Setan Merah (Julukan Manchester United) sangat sarat sejarah. Gelar pertama di liga diraih pada awal 1900 di bawah besutan pelatih Ernest Mangall. Popularitas Manchester United semakin meningkat di bawah pelatih legendaris, Sir Matt Busby pada periode 1945-1969.

Dari jumlah gelar, raihan Matt Busby memang tak sebanyak pelatih paling sukses MU, Sir Alex Feguson. Namun Busby adalah orang yang membangkitkan Setan Merah setelah tragedi Munich Air Disaster, kecelakaan pesawat terbang yang menewaskan delapan pemain dan membuat dua orang tak bisa meneruskan karir sepak bolanya.

Sepanjang sejarah, baru ketiga pelatih itulah yang pernah mempersembahkan gelar liga bagi Setan Merah. Berikut foto-foto Manchester United dari masa ke masa:

1907-08: Gelar liga pertama Setan Merah

MU harus menunggu selama 30 tahun sejak berdirinya sebelum mengangkat trofi Liga Inggris untuk pertama kalinya. Mangnall, pelatih ketiga yang tercatat di MU, mempersembahkan trofi tersebut empat tahun setelah menjabat.

Bintangnya kalah itu antara lain Sandy Turnbull (duduk, baris tengah, ketiga dari kanan), yang mencetak 25 gol dari 30 laga dan Billy Meredith (duduk, baris tengah, paling kiri). MU amat menonjol dengan meraih 13 kemenangan dari 14 laga pertama. Unggul sembilan poin di akhir musim dari peringkat kedua Aston Villa.

Mangnall mengulang sukses ini empat tahun kemudian, juga unggul atas Villa di peringkat kedua. Ia juga sukses mempersembahkan trofi Piala FA pada 1908-09.

1951-52: Kebangkitan di era Sir Matt Busby

Setelah gelar liga terakhir persembahan Mangnall, MU harus berpuasa selama 41 tahun lamanya. Puasa gelar tersebut disudahi Sir Matt Busby pada musim keenamnya bersama MU.

Laga terakhir menjadi penentu. MU harus menghindari kebobolan tujuh gol dari Arsenal, yang berpeluang meraih puncak klasemen. Tak sekedar berhasil, Setan Merah menggasak Arsenal 6-1 berkat hatrik Jack Rowley, dua gol Stan Pearson dan satu dari Roger Byrne.

Sepanjang karirnya, Busby mempersembahkan lima gelar liga (1951-52, 1951–52, 1955–56, 1956–57, 1964–65, 1966–67) dan satu trofi Liga Champions pada 1968.

1982-83: Era sponsorhip

Di musim ini, Manchester United untuk pertama kalinya mengikat kontrak dengan sponsor. Sharp Electronic adalah perusahaan yang beruntung memajang mereknya di dada para pemain Setan Merah.

Komersialisasi amat terlihat pada foto tim mereka. Jika lazimnya saat ini foto tim dihiasi trofi yang diraih pada musim sebelumnya, skuad besutan Ron Atkinson justru berpose dengan sejumlah peralatan elektronik paling mutakhir saat itu. Seperti mesin kasir, tape compo hingga video player.

Pada musim ini, MU berhasil memenangkan satu trofi, yakni Piala FA, dengan mengalahkan Brighton & Hove Albion. Di liga, MU hanya finis di peringkat kedua, di bawah Watford.

1967-68: Trofi Champions perdana

Trofi ini diraih masih pada era Sir Matt Busby. Yang amat menginspirasi adalah trofi ini merupakan jerih payah sang pelatih membangun kembali skuad Setan Merah nyaris dari nol, setelah mendapat musibah kecelakaan pesawat terbang yang dikenal dengan nama ‘Munich Air Disaster’.

Sebanyak 20 dari total 44 penumpang, termasuk reporter dan fans tewas dalam kejadian tahun 1958. Saat itu, pesawat dengan nomor penerbangan 609 maskapai British European Airways gagal take off. Itu merupakan percobaan lepas landas ketiga di atas landasan yang dipenuhi salju.

Tujuh pemain MU tewas di tempat sementara satu lainnya di rumah sakit. Dua pemain dinyatakan tak bisa bermain kembali. Sir Matt Busby mengalami depresi hebat dan berniat pensiun, namun semangat dari sang istri membuatnya bangkit. Gelar Champions perdana diraih mengandalkan trio Bobby Charlton, George Best dan Denis Law.

1992-93: Awal era keemasan Sir Alex Ferguson

Sir Alex Ferguson mempersembahkan gelar liga Inggris 26 tahun setelah terakhir kali diraih Sir Matt Busby. Gelar ini diraih Fergie justru saat karirnya di ujung tanduk. Enam tahun pertamanya amat minim gelar, hanya satu trofi FA yang berhasil diraihnya.

Gelar ini ternyata menjadi pembuka keran MU di era Ferguson. Total 38 gelar berhasil diraihnya, termasuk 13 trofi Liga Primer Inggris dan dua trofi Liga Champions.

Gelar pertama diraih Feguson dengan mengandalkan bintangnya saat itu, Eric Cantona. Namun pria yang kini berusia 72 tahun itu membuktikan kemampuannya beradaptasi dengan zaman. Ia sanggup mempertahankan sukses dengan mengombinasikan generasi muda angkatan 1992 seperti David Beckham, Gary dan Phil Neville dan Ryan Giggs dengan para senior, termasuk Cantona, Robbie Keane dan Peter Schmeichel.

Saat angkatan 1992 pensiun, Fergie tetap mampu menjaga kekuatan Setan Merah dengan pemain-pemain lain sehingga MU tetap stabil di papan atas selama hampir tiga dekade lamanya.

1998-99: Treble

Setan Merah mengandalkan pemain-pemain angkatan 1992 yang mayoritas binaan asli akademi sepak bola Manchester United. Ferguson mengombinasikan mereka dengan penjaga gawang terbaik saat itu, Peter Schmeichel, kapten temperamental namun sarat wibawa, Roy Keane, dan penyerang sarat pengalaman seperti Andy Cole, Teddy Sheringham dan Dwight Yorke.

Setan Merah menyapu tiga gelar sekaligus. Piala FA, Liga Primer Inggris dan Liga Champions.

Momen paling dikenang pada musim ini adalah final Liga Champions di Camp Nou. Fans Bayern Munchen sudah bersiap merayakan gelar juara di tribun stadion saat Die Roten unggul 1-0 hingga menit ke-90 lewat gol Mario Basler.

Semangat juang pasukan muda MU terus berkobar bahkan hingga memasuki masa injury time.Dua gol berhasil dilesakkan Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer pada menit ke-90+1 dan 90+3. Bek Munchen, Samuel Kuffour tak sanggup menahan tetes air matanya saat wasit mengakhiri final dengan kedudukan 1-2 untuk MU.

Musim ini merupakan musim terbaik Sir Alex Ferguson, yang memutuskan pensiun pada akhir musim lalu. Fergie, yang digantikan David Moyes, menutup karirnya dengan sempurna, mempersembahkan trofi liga ke-20 bagi MU.

Ferguson meraih gelar Liga Champions keduanya sekaligus yang ketiga bagi MU pada musim 2007-08.

2013-14: Era baru Setan Merah

Musim ini mungkin menjadi musim yang paling dicemaskan para fans MU. Setelah 26 tahun meraih sukses bersama Ferguson, banyak yang tak yakin penggantinya, David Moyes, bisa menjadi penerus yang sepadan.

Debut Moyes pun tak terlalu cemerlang. Ia gagal meraih kemenangan di liga menghadapi tiga tim papan atas. Imbang lawan Chelsea, kalah dari Liverpool dan digilas rival sekotanya, Manchester City, dengan skor 4-1.

Namun jika Ferguson butuh enam tahun untuk meraih gelar liga perdananya dan merasakan kekalahan 1-5 pada derbi Manchester pertamanya, yakni di musim 1989-90, Moyes pun layak diberikan waktu dan toleransi yang sama besarnya.